Sedang asyik blogwalking,
gak sengaja aku menemukan sebuah artikel yang sangat menggetarkan jiwa.
Sebuah artikel mengenai keutamaan orang yang mati syahid. Mati syahid
merupakan cita-cita banyak umat muslim di seluruh dunia, termasuk aku.
Bagaimana tidak, Alloh Swt telah menjanjikan surga-Nya bagi mereka yang
berjuang dijalan Alloh dan mati syahid. Keutamaan inilah yang mungkin
mendorong umat muslim di Palestina dan Suriah untuk terus berjuang
melawan para calon pengikut Dajjal kelak di akhir zaman. Mereka tak
takut mati, karena baginya mati sama dengan surga. Demikian pandanganku
mengenai mati syahid, dan kini ku bagikan artikel keutamaan orang yang
mati syahid. Artikel ini aku sadur dari (ar-rahmah).
Dari sejak zaman
Rasul sampai sekarang, Islam terus ditegakkan. Penegakan Islam di muka
bumi ini sering kali harus terjadi dengan cara-cara yang berdarah alias
mati syahid. Salah satu yang paling kentara dalam sebuah tanda mati
syahid adalah tiadanya polemik di semua kaum Muslimin. Lihatlah,
bagaimana pejuang Mujahiddin di Afgahnistan. Seberapa orang tidak suka
dengan perjuangan dan cara kaum Mujahiddin, namun kaum Muslimin di
seluruh dunia masih tetap mengakui bahwa mereka mati terhormat.
Orang-orang yang mati syahid mendapatkan penghormatan dari seluruh
dunia.
Allah SWT, dalam
berbagai nash Al-Quran dan petikan hadist, sudah memberikan tujuh
keutamaan kepada orang yang mati syahid yaitu:
1. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang
jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah
lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada
hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk,” (HR.
Ahmad dan Muslim).
Dr. Abdullah Azzam
menyampaikan, “Subhanallah! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada
kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk
(minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada
tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan telah tinggal
selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”
2. Tetesan darahnya merupakan salahsatu tetesan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu
yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas :
tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang
tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad)
dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban
Allah,” (HR. At Tirmidzi – hadits hasan).
3. Ingin dikembalikan lagi ke dunia (untuk syahid lagi)
4. Ditempatkan di surga firdaus yang tertinggi
5. Arwah Syuhada ditempatkan di tembolok burung hijau
6. Orang yang mati syahid itu hidup
7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan
“Orang yang mati
syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman
seorang diantara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At
Tirmidzi, An Nasa’i – hadits hasan)
Dan diriwayat yang
shahih : “Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan
pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang diantara kalian mendapatkan
cubitan yang dirasakannya.”
Dr. Abdullah Azzam
menceritakan, ” Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie
dari Madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga
terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka
ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan
ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya menangislah Dr.
Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya : ‘Mengapa engkau
menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.’ dan tinggalah
dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam hingga akhirnya ia
menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya telah terpotong
dan perutnya terbuka.” [sumber: ar-rahmah]
Demikianlah artikel yang sangat gamblang
menjelaskan mengenai keutamaan orang yang mati syahid. Ya Alloh kuatkan
lah hamba-Mu ini kelak saat menghadapi sakratul maut, sandingkanlah
hamba bersama para pejuang-pejuang syariat islam yang syahid saat
membela agama-Mu, dan tempatkanlah hamba-Mu ini sedekat-dekatnya dengan
surga Rasulullah Salallahu alaihi wasalam. Amin ya Robbal alamin.